Sabtu, 21 November 2015

Krisan (Chrysanthemum morifolium)

Diambil 15 September 2015
Bunga seruni, krisan, atau krisantemum adalah sejenis tumbuhan berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hiaspekarangan atau bunga petik. Tumbuhan berbunga ini mulai muncul pada zaman Kapur.Bunga seruni adalah bagian dari tumbuhan suku kenikir-kenikiran atau Asteraceae yang mencakup bermacam-macam jenis Chrysanthemum.Bunga nasional Jepang ini dalam bahasa Jepang disebut sebagai キク (kiku). Karena aromanya yang wangi , bunga ini sering di tambahkan ke dalam teh agar lebih wangi dan nikmat.
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial.
Tanaman bunga krisan [Chrysanthemum morifolium Ram] berasal dari Tiongkok dan Jepang, pada tahun 1800 mulai dikoleksi di Indonesia. Krisan menyenangi tumbuh didaerah sejuk, biasa ditanam sebagai tanaman hias juga untuk bunga potong, dan digunakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta, krisan dapat dipakai sebagai tanaman obat. Habitus herba yang tumbuh tegak, tinggi 30-200 cm, batang lunak dan berwarna hijau, tetapi bila sudah tua batang menjadi keras dan berwarna hijau kecoklatan. Daun bulat telur dengan tepi yang bergerigi, ujung runcing, tersusun secara berselang-seling. Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung batang atau cabang, tersusun dalam tangkai yang berukuran pendek sampai panjang. Bentuk bunga krisan beraneka macam, tetapi secara umum berbentuk mangkuk, warnanya juga beraneka macam. Penampilan visual bunga krisan mirip dengan aster.
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:
Bunga pot : Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda).Krisan introduksi berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot, terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).Bunga potong Krisan : Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dll.Carolus Linnaeus, yang dikenal sebagai bapak taksonomi modern, merupakan orang yang memberi nama bunga ini.
Nama chrysanthemum memiliki asal kata dari bahasa Yunani. Awalan “chrys” dalam bahasa Yunani berarti emas, sedangkan “anthemion” merupakan kata Yunani untuk bunga.
Bunga krisan pada awalnya berwarna keemasan, meskipun warna kemudian bervariasi mulai dari merah, putih, kuning, dan ungu.
Warna yang beraneka ragam merupakan hasil dari kawin silang dan pembudidayaan.
Bunga ini lazim dikategorikan berdasarkan jenis dan susunan kelopaknya.
Krisan memiliki tangkai panjang ramping. Satu tangkai terkadang memiliki beberapa kuntum bunga.

Sumber :



 http://agrolink.moa.my/doa/bdc/bungakekwa.html



0 komentar:

Posting Komentar